Seiring
majunya pertumbuhan pemakaian internet saat ini, sangat berpengaruh pada
tingkat akses pengguna di dalamnya. Lonjakan akses terhadap servis oleh
pengguna, menjadikan beragamnya layanan seperti aplikasi berbasis website dalam
berbagai bentuk. Perkembangan tersebut memicu hadirnya teknologi baru yang
bernama cloud computing. Cloud computing dapat didefinisikan
sebagai kumpulan dari sumber daya komputasi, jaringan dan solusi manajemen
penyimpanan serta dukungan terhadap aplikasi berbasis virtual. Dimana
ketersediaannya dapat diatur sesuai kebutuhan, dengan mempertimbangkan berbagai
aspek seperti aspek ekonomi. Peranan utama dari cloud computing adalah
karena kemampuannya untuk membangun infrastruktur IT yang dinamis, terdapatnya
jaminan dari kualitas layanan, dan kemudahan dalam hal konfigurasi layanan
aplikasi.
Hadirnya
cloud computing akan sangat membantu dalam hal penyediaan infarstruktur.
Dalam hal ini akan diperlihatkan hasil dari pemanfaatan cloud computing
sebagai salah satu sumberdaya penyedia infrastruktur untuk web server.
Sehingga dalam upaya meningkatkan kinerja sistem layanan web server,
sistem server yang baik sangat dibutuhkan. Hal ini bertujuan agar dapat
mengatasi permintaan ketika terjadi akses yang tinggi pada web server
tersebut. Kondisi tersebut berpengaruh pada ketersediaan layanan, dimana model
arsitektur dengan banyak server menjadikan sebuah opsi dalam penerapan load
balancing. Load balancing yang diterapkan pada server
merupakan salah satu teknik yang bisa diterapkan dalam meningkatkan
ketersediaan serta kinerja dari sebuah server, yaitu dengan cara
mendistribusikan akses layanan yang masuk ke sejumlah server yang ada
secara bersamaan, hal ini menghindari terjadinya kelebihan beban yang diterima
oleh server.
Penulisan
ini bertujuan untuk menguji dan mengevaluasi metode load balancing yang
bertujuan untuk meningkatkan Quality of Service (QoS) layanan dalam
mengatasi permintaan yang tinggi dalam menjaga ketersedian layanan pada web
server di dalam lingkungan cloud computing. Sehingga parameter
seperti response time dapat dimaksimalkan. Disamping itu untuk menangani
kelebihan beban saat jumlah akses layanan meningkat, maka penerapan sejumlah server
bisa menjadi sebuah pilihan untuk mengatasi hal tersebut. Kumpulan dari
sejumlah server dapat disebut juga dengan cluster server. Sehingga
dengan implementasi cluster server maka ketersediaan aplikasi maupun
keandalan sistem dapat ditingkatkan.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah:
1. Apakah ada upaya dalam menangulangi down server yang dapat mempengaruhi kinerja sistem layanan web server?
2. Apakah penerapan metode load balancing berpengaruh dalam meningkatkan kinerja sistem layanan web server?
3. Bagaimana hasil dari penerapan load balance yang telah dilakukan?
Adapun tujuan
yang ingin dicapai dari penulisan ini adalah sebagai berikut:
1.
Menjelaskan
upaya dalam meningkatkan kinerja sistem layanan web server.
2. Menjelaskan
pengaruh penerapan metode load balancing dalam meningkatkan kinerja
sistem layanan web server.
3.
Menjelaskan
hasil dari penerapan load balance yang telah dilakukan.
Hasil penerapan
load balance ini dikutip dari beberapa jurnal yang telah dipilih sebagai
berikut.
· Analisa Kinerja
Load Balancing Menggunakan Metode Round Robin dan Weighted Round Robin (Ricky
Oktariyadi , Ikhwan Ruslianto , Syamsul Bahri) tahun 2021
· Analisis Load
Balancing Pada Web Server Menggunakan Algoritme Weighted Least Connection (Dany
Rahmana, Rakhmadhany Primananda, Widhi Yahya) tahun 2018
· Implementasi
Load Balancing Pada Web Server Menggunakan Nginx (Fahmi Apriliansyah, Iskandar
Fitri, Agus Iskandar) tahun 2020
· Analisa
Implementasi Load Balancing Round Robin Dan Least Connection Pada Web Server
(Studi Kasus PT UCC) (Khoif Ekmawan) tahun 2021
· Peran Load
Balancing Dalam Meningkatkan Kinerja Web Server di Lingkungan Cloud (Sampurna
Dadi Riskiono , Dedi Darwis) tahun 2020
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dari jurnal-jurnal
diatas bahwa metode Load Balancing dapat memaksimalkan ketersediaan
dalam layanan web server karena load balance mempunyai beberapa
anggota web server.
Dibawah ini merupakan hasil pengujian yang diperoleh dari
jurnal-jurnal diatas.
· Analisa Kinerja
Load Balancing Menggunakan Metode Round Robin dan Weighted Round Robin (Ricky
Oktariyadi , Ikhwan Ruslianto , Syamsul Bahri) tahun 2021
Hasil pengujian pada server load balancing dengan metode round robin berhasil dengan mengirimkan 10 sampel pengujian pada server load balancing. Sampel pengujian tersebut telah berhasil diproses oleh load balancing yang kemudian mengirimkan request tersebut pada web server untuk diproses. Load balancing juga telah berhasil menerapkan metode round robin dalam pembagian request yang dikirimkan pada web server 1 dan web server 2 dimana jumlah request yang diproses oleh web server 1 dan web server 2 memiliki nilai yang sama.
· Analisis Load
Balancing Pada Web Server Menggunakan Algoritme Weighted Least Connection (Dany
Rahmana, Rakhmadhany Primananda, Widhi Yahya) tahun 2018
Gambar 2 memperlihatkan nilai response pada pengujian yang dilakukan. Ketika pengujian dilakukan dengan memberikan 1000 koneksi per detik memperoleh nilai response 12,16 KB/s, pada pengujian 750 koneksi per detik memperoleh nilai response 2,44 KB/s, pengujian 500 koneksi per detik memperoleh nilai 1,38 KB/s dan pengujian 250 koneksi per detik memperoleh nilai 1,1 KB/s. Nilai response pada percobaan ini menunjukkan bahwa semakin rendah rate yang diberikan, maka nilai response yang diberikan akan baik.
· Implementasi
Load Balancing Pada Web Server Menggunakan Nginx (Fahmi Apriliansyah, Iskandar
Fitri, Agus Iskandar) tahun 2020
Berdasarkan dari pengujian web server, kemampuan sistem load balancing Nginx dengan 3 metode algoritma Round Robin, Least Connection, dan IP Hash yang terbaik adalah Least Connection. Hasil yang didapatkan Least Connection mendapatkan response time 116ms, 2300.96 req/s dan throughput 17380.01 kbps Sedangkan Round Robin mendaptkan 140ms, 2335.36 req/s dan throughput 17098.05 kbps. Kemampuan sistem network load balancing Nginx dalam melayani request lebih besar dibandingkan dengan single server.
· Analisa
Implementasi Load Balancing Round Robin Dan Least Connection Pada Web Server
(Studi Kasus PT UCC) (Khoif Ekmawan) tahun 2021
Tabel 2. Hasil Pengujian Response Time
Pada
tabel 2 merupakan hasil pengukuran response time yang diperoleh dari
hasil pengujian algoritma dengan httperf. Nilai response time
merupakan lamanya transfer tiap request data yang berhasil dijalankan.
Nilai tersebut dilihat pada bagian request rate.
Pada gambar 4 menunjukan perbandingan nilai response time pada single server sebelum diterapkan load balancing dan setelah menggunakan sistem load balancing. Pada pengujian rate 30, nilai response time single server dan least connection lebih rendah dari round robin. Single server masih mampu mengatasi waktu respon dalam koneksi sedikit. Pada rate 60, sistem load balancing memiliki waktu respon yang lebih rendah dari single server. Begitu juga pada rate 120, nilai waktu respon sistem load balancing lebih rendah dari single server. sehingga pada pengujian response time, sistem load balancing lebih baik pada koneksi yang semakin banyak.
· Peran Load
Balancing Dalam Meningkatkan Kinerja Web Server di Lingkungan Cloud (Sampurna
Dadi Riskiono , Dedi Darwis) tahun 2020
Tabel 3. Hasil Pengujian Terhadap Server Tunggal dan Server Jamak
Pada Gambar 5 menunjukkan perbandingan dalam bentuk grafik antara
model satu server dan banyak server / server jamak dilihat dari
hasil pengujian berdasarkan nilai response time yang didapat.
Dari
pengujian kedua model arsitektur baik server tunggal dan server
jamak maka dapat dilihat pada Tabel 3. Dari informasi yang dihasilkan,
implementasi load balancing memiliki nilai response time lebih
kecil dibandingkan sebelum diimplementasikannya load balancing dari
rentang waktu pengujian yang dilakukan.
Riskiono,
Sampurna Dadi., Darwis, Dedi. (2020). Peran Load Balancing Dalam Meningkatkan
Kinerja Web Server di Lingkungan Cloud. Kre-atif, 8(2). 1-8. DOI :
10.32832/kreatif.v8i2.3503
Oktariyadi,
Ricky., Ruslianto, Ikhwan., Bahri, Syamsul. (2021). Analisa Kinerja Load
Balancing Menggunakan Metode Round Robin Dan Weighted Round Robin. Coding,
9(1). 131-141.
Apriliansyah,
Fahmi., Fitri, Iskandar., Iskandar, Agus. (2020). Implementasi Load Balancing
Pada Web Server Menggunakan Nginx. Jurnal Teknologi dan Manajemen
Informatika, 6(1). 18-26.
Rahmana,
Dany., Primananda, Rakhmadhany., Yahya, Widhi. (2018). Analisis Load Balancing
Pada Web Server Menggunakan Algoritme Weighted Least Connection. Jurnal
Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, 2(3). 915-920.
Ekmawan, Khoif. (2021). Analisa Implementasi Load Balancing Round Robin Dan Least Connection Pada Web Server (Studi Kasus PT UCC). JTIKA, 3(2). 244-252.
Komentar
Posting Komentar