PENDAHULUAN
Setiap orang tentu ingin merasakan kehidupan yang layak serta berkecukupan. Dan tidak semua orang dibesarkan dengan keluarga yang berkecukupan. Setiap orang ingin melakukan sebuah perubahan agar dapat lebih baik dari sebelumnya. Perubahan tersebut tentunya didasari oleh faktor. Keinginan agar mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Kehidupan di desa dengan kota tentu berbeda. Masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan. Kota dikenal sebagai tempat untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik daripada desa. Berbagai sektor industri banyak dijumpai dan diminati oleh para pendatang dari luar daerah. Karena keuntungan atau upah yang didapat di kota lebih tinggi daripada desa. Tenaga kerja yang dibutuhkan lebih banyak serta tinggal dikota serba mudah. Setiap tahunnya, jumlah pendatang kian meningkat. PDB juga turut bertambah nilainya. Memperin (Menteri Perindustrian) Airlangga Hartanto mengungkapkan, dia mencontohkan, Kawasan Industri Jababeka di Kabupaten Bekasi yang mendorong kemajuan ekonomi dengan sumbangsih Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai USD 35 milyar. Dan dengan satu juta penduduk di Bekasi Selatan, maka PDB per kapita itu sekitar USD 35 ribu. Itu sama dengan rencana Indonesia di 2045. Target kita, rata-rata PDB Indonesia bisa USD 35 ribu. Untuk itu, betapa besarnya tingkat urbanisasi di wilayah Kabupaten Bekasi. Diharapkan pemerintah dapat menjamin dan mengawasi para pendatang agar mereka dapat berkembang didalam wilayah yang baru. Jangan sampai kehadiran mereka hanya membuat permasalahan baru dalam wilayah Kabupaten Bekasi.
ISI
Dalam Urbanisasi kependudukan ini, banyak sekali topik yang dapat dibahas. Namun, kali ini akan dibahas tentang Perantau pekerja dari luar kota di Kabupaten Bekasi. Kabupaten Bekasi dikenal sebagai Kota Industri. Banyak sekali kawasan-kawasan Industri disana. Dan lebih dari 10Juta karyawan/karyawati yang bekerja disana. sebagian besar mereka datang atau merantau dari luar kota. Bermacam-macam asalnya, ada yang dari pulau Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan bahkan Papua sekalipun. Tentu mereka datang ke Kabupaten Bekasi tidaklah tanpa alasan. Ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan mereka. Faktor ini dibagi menjadi 2, yaitu faktor penarik dan pendorong.
Faktor Penarik :
- Kehidupan di Kota yang lebih modern
- Sarana dan Prasarana kota lebih lengkap
- Banyak lapangan pekerjaan di kota
- Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas
Faktor Pendorong :
- Lahan pertanian menjadi sempit
- Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
- Menganggur karena tidak banyak lapangan kerja di desa
- terbatasnya sarana dan prasarana di desa
- Diusir dari desa asal
- Memiliki impian kuat menjadi orang kaya
- Memodernisasikan warga desa
- Menambahkan pengetahuan warga desa
- Menjalin kerja sama yang baik antarwarga suatu daerah
- mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat desa
Dalam hal ini, saya juga telah berbincang-bincang dengan seorang pemuda yang merantau ke Cikarang dan sudah menjadi karyawan swasta disalah satu pabrik di Kawasan Industri EJIP. Memang benar, faktor pemuda tersebut merantau ke Cikarang karena ingin mencari lapangan pekerjaan. Berhubung pendidikan terakhir yang dia enyam yaitu Sekolah Menengah Kejuruan jurusan Teknik Mesin di Klaten, Jawa Tengah. Karena di Klaten memang sektor perindustrian untuk mesin sangatlah jarang ditemukan bahkan tidak ada. Hanya berbekal uang serta dokumen-dokumen penunjang untuk melamar pekerjaan untuk menjadi karyawan di perusahaan. Untuk tempat tinggal, pemuda tersebut menyewa kontrakan disekitar kawasan industri EJIP.
Setelah melakukan serangkaian tes masuk untuk menjadi seorang karyawan, akhirnya pemuda tersebut lolos dan diterima menjadi karyawan disuatu pabrik di EJIP. Tidak langsung menjadi seorang karyawan yang statusnya tetap, pemuda tersebut mula-mula dikontrak selama 2 tahun sampai akhirnya dapat menjadi seorang karyawan tetap. Untuk menjadi seorang karyawan saja sudah sulit untuk dapat diterimanya, apalagi dapat menjadi seorang karyawan tetap. Harus gigih dan kerja keras untuk dapat menjadi seorang karyawan tetap.
Berbicara tentang gaji atau pendapatan karyawan pabrik di Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bekasi menduduki peringkat kedua dengan UMR (Upah Umum Regional) terbesar se-Indonesia setelah Kota Karawang yang menduduki peringkat pertama. UMR di Kabupaten Bekasi mencapai sekitar 4,2 juta rupiah perbulannya. Itu belum termasuk gaji-gaji yang lainnya. Betapa sangat menggiurkan bagi para calon pendatang untuk segera merantau dan melamar pekerjaan di Kabupaten Bekasi.
Urbanisasi nampaknya juga memiliki dampak, yaitu :
- Terbentuknya tempat-tempat pemukiman baru dipinggiran kota
- Makin meningkatnya tuna karya (orang yang tidak memiliki pekerjaan tetap)
- Masalah perumahan yang sempit dan tidak memenuhi persyaratan kesehatan
- Lingkungan hidup tidak sehat, menimbulkan kerawanan sosial dan kriminal
PENUTUP
Urbanisasi disamping memiliki manfaat, tentu juga memiliki dampak yang nantinya dapat menimbulkan masalah baru di Kabupaten Bekasi sebagai mana telah disebutkan diatas beberapa dampak yang akan timbul. Pemerintah harus memperhatikan dalam hal ini agar hal tersebut tidak menganggu kesejahteraan di Kabupaten Bekasi. Pemerintah juga harus menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang berdiri di Kawasan Industri agar menjamin lapangan pekerjaan yang luas agar para pendatang kehidupannya dapat teratur selama di Kabupaten Bekasi dan meminimalisir tuna karya yang nantinya akan menjadi masalah besar dan membuat kumuh keadaan wilayahnya. Dan peningkatan kesehatan lingkungan yang sekarang kurang baik bagi masyarakat dan menjalankan program perumahan yang laik untuk ditempati dengan memenuhi segala aspek persyaratan.
Cukup sekian dari penulisan yang sudah dibuat. Mohon maaf apabila terdapat kata atau kalimat yang salah dan kurang berkenan dalam penulisan. Terimakasih.
Komentar
Posting Komentar